Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kompetensi Dasar :
9.2 Mengemukakan Kembali Berita Yang Didengar atau Ditonton Melalui Radio atau Televesi

Pada saat menyimak sebuah berita, tentu kalian ingin dapat memahami isi berita yang kalian simak. Dalam hal ini, kalian berharap dapat menyerap informasi yang disampaikan sehingga kalian memahami maksud dari berita tersebut. Namun demikian, tidaklah mudah untuk dapat mendapatkan dan memahami informasi dari sebuah berita yang sifatnya sekali tayang. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menyimak berita dari radio atau televisi :
1) berkonsentrasi;
2) memahami pesan pokok tiap kalimat;
3) apabila perlu membuat catatan kecil;
4) menyimpulkan dan menyarikan isi keseluruhan berita.
Tentu kalian ingin memiliki kemampuan menyimak yang baik. Untuk dapat memiliki kemampuan menyimak yang baik, tentu kalian harus rajin berlatih. Coba persiapkan diri kalian untuk mendengarkan berita dari televisi yang akan dibacakan oleh salah satu teman kalian. Usahakan kalian dapat memahami informasi yang ada dengan baik dan jelas. Berikut pembacaan berita dari televisi.

Kasus Demam Berdarah Dirawat di Rumah Sakit Umum Sangklah, Kuta, Denpasar.
Kasus demam berdarah yang berjangkit di Kota Padang ditemui di tiga kecamatan dariPemirsa, wabah demam berdarah mulai berjangkit di Kota Padang, Sumatra Barat. Tercatat 24 orang warga Kota Padang terkena demam berdarah. Sementara itu di Denpasar, Bali, wabah demam berdarah telah menelan korban 1 orang, dan kini 56 orang pasien d 11 kecamatan yang ada. Berdasarkan pantauan petugas, 24 pasien yang masuk rumah sakit rata-rata berasal dari Kecamatan Kuranji, Kecamatan Kuto Tangah, dan Kecamatan Bungas Buluspulutabu. Namun, di RSU Pusat Mohamad Jamil Padang ditemui juga beberapa pasien yang berasal dari luar Provinsi Sumatra Barat, yakni dari Pekanbaru, Riau. Dari pantauan, jumlah korban yang masih dirawat di RSUP
Mohamad Jamil Padang tinggal 8 orang dari 13 orang yang masuk sejak awal Januari. Sementara di Rumah Sakit Yos Sudarso, jumlah pasien yang dirawat tinggal 3 orang dari 8 pasien yang masuk.
Penyakit demam berdarah juga telah menyerang warga Kota Denpasar dan sekitarnya sejak awal bulan Januari. Satu pasien demam berdarah telah meninggal dunia berumur 32 tahun. Dia berasal dari Jember. Ada 56 pasien telah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Sangklah, Denpasar. Kini jumlah pasien yang masih
dirawat di sejumlah bangsal RSU Sangklah tinggal 25 pasien. Umumnya, penderita masih didominasi golongan usia dewasa. Di ruang rawat intensif khusus masih dipenuhi pasien demam berdarah.
(Sumber: Berita SCTV, Januari 2005, dengan pengubahan)


Seorang yang menyimak berita dikatakan dapat memahami isi berita yang disampaikan apabila ia dapat mengungkapkan pokok- pokok isi berita serta dapat mengemukakan inti sari berita tersebut kembali. Pokok-pokok isi atau inti sari berita dapat kalian simpulkan dengan menguraikan unsur-unsur kelengkapan berita.
Berkaitan dengan isi berita di atas, beberapa contoh atau alternatif jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan unsur kelengkapan isi berita dari penyampaian berita di atas, di antaranya adalah berikut.
1. Apa isi pokok berita tersebut?
–Wabah demam berdarah yang terjadi di Kota Padang dan Denpasar.
2. Siapa yang terkait atau terlibat dalam peristiwa yang menjadi isi berita tersebut?
–Warga yang menjadi korban demam berdarah, di Padang tercatat 24 orang, di Denpasar Bali, 1 orang meninggal, dan 56 orang pasien masih dirawat di Rumah Sakit Umum Sangklah, Kuta, Denpasar.
3. Di mana peristiwa dalam berita tersebut terjadi?
–Di Kota Padang, Sumatra Barat, meliputi Kecamatan Kuranji, Kuto Tangah, dan Bungas Buluspulutabu serta di Denpasar, Bali, dan sekitarnya.
4. Mengapa hal atau peristiwa tersebut dapat terjadi?
–Kemungkinan munculnya wabah disebabkan adanya musim penghujan yang menimbulkan banyak genangan air sebagai tempat berkembang nyamuk demam berdarah.
5. Bagaimana kejadian peristiwa tersebut?
– Wabah menyerang kepada anak-anak maupun orang dewasa
Berdasarkan berita yang telah kalian dengar, kalian dapat menyampaikan inti-inti pokok berita yang ada. Kalian tidak perlu membaca teks berita di atas ataupun mendengarkan ulang. Berikut contoh penyampaian inti-inti pokok berita berdasarkan berita di atas.
Terjadi wabah demam berdarah di Kota Padang yang telah menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan pantauan, sebagian besar pasien berasal dari Kecamatan Kuranji, Kuto Tangah, dan Bungas Buluspulutabu. Pasien-pasien tersebut dirawat di RSUP Mohamad Jamil. Wabah demam berdarah juga menyerang Kota Denpasar dan sekitarnya. Wabah ini telah menimbulkan korban jiwa satu orang. Rata-rata pasien adalah orang dewasa. Kejadian tersebut telah menimbulkan banyak korban, baik korban meninggal maupun yang dirawat di rumah sakit daerah wabah.
Wirajaya, Asep Yuda dan Sudarnawati. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 161 – 162.
Tiap stasiun televisi memiliki lebih dari satu tayangan berita. TVRI misalnya, menyiarkan Berita Pagi, Berita Siang, Berita Nasional, dan Dunia Dalam Berita. Tayangan berita Selamat Pagi Indonesia, Lintas Lima, dan Lintas Malam. Belum lagi yang ditayangkan oleh TV swasta.Begitu banyak informasi atau kejadian penting yang bisa kamu dapatkan dari berita TV setiap hari.
Berbagai peristiwa dapat kamu saksikan melalui tayangan berita televisi. Di balik tiap peristiwa terdapat keterangan penting mengenai sesuatu hal. Keterangan itu berasal dari berbagai sumber yang seharusnya dapat dipercaya. Dari situlah, selaku pemerhati berita, kamu dimungkinkan dapat menarik kesimpulan secara benar.
PELATIHAN 5
1. Tutuplah bukumu, salah satu temanmu akan berperan sebagai penyiar berita televise berikut!
2. Setelah pembacaan berita selesai, ungkapkanlah kembali berita yang kamu dengar dalambeberapa kalimat!

Setyorini, Yulianti dan Wahono. 2008. Bahasa Indonesia untuk Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 92.
Setelah kalian dapat menentukan unsur-unsur berita, pada pelaporan kali ini, kalian diharapkan dapat mengemukakan kembali isi berita tersebut.
Maryati, Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2, untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 51 – 52.
Kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar merupakan kemampuan penting. Banyak orang ketika selesai mendengarkan berita tidak merasa mendapatkan informasi apa pun. Orang yang lain, ketika menyampaikan kembali isi berita, malah menyampaikan informasi yang kurang penting. Informasi yang penting justru tercecer, tidak disampaikan. Semua itu menunjukkan keterampilan mengemukakan kembali berita yang didengar/ditonton.
Dalam kenyataannya, orang tidak merasa cukup hanya dapat memahami isi berita tanpa ingin menyampaikan apa yang didengarnya kepada orang lain. Begitu halnya dengan kamu. Terhadap butir – butir informasi yang penting, tentunya kamu ingin menyampaikannya kembali kepada orang lain. Ingatlah bahwa dalam hal ini jangan sampai ada butir penting yang terlewat agar fokus berita tidak berubah!
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi mengemukakan kembali berita dari radio/televisi secara lisan dalam situasi formal maupun nonformal :
(1) Merancang pengemukaan kembali isi berita.
Bersama anggota kelompokmu, cermatilah butir-butir informasi yang telah kamu
dapat! Kemudian, susun bagian yang harus dilaporkan di awal, di tengah, atau di
akhir dalam sebuah kerangka. Dari kerangka yang kamu hasilkan, diskusikan dengan
kelompok untuk mengetahui ada atau tidaknya fokus berita yang bergeser. Setelah
yakin bahwa fokus berita sama dengan yang kamu dengarkan, bersiaplah untuk
mengemukakan kembali secara formal atau tidak formal berita tersebut kepada orang
lain!
(2) Mengemukakan kembali isi berita secara lisan.
Setiap wakil kelompok secara bergantian membacakan hasil diskusi tentang isi
berita yang didengarnya dan menirukan cara penyiar membawakan berita. Jika yang
kalian bacakan adalah hasil dari mendengarkan berita televisi, ikuti pula mimik dan
ekspresi penyiar ketika membacakan berita tersebut. Ketika seorang wakil kelompok
membacakan berita, anggota kelompok lain mendengarkan, memperhatikan, dan
membandingkannya dengan hasil kerja mereka.
Di samping disampaikan secara formal, yakni dengan meniru pembaca berita, isi berita dapat pula disampaikan secara tidak formal. Dalam hal ini kamu dapat menyampaikan isi berita itu pada dialog sambil bermain.

Laksono, Kisyani. Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Petama. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Hampir setiap hari, kamu dapat menyimak berita yang disiarkan radio atau televisi. Siaran berita itu dapat berupa berita daerah, nasional, regional, dan internasional. Karena banyaknya stasiun televisi dan radio di negeri kita, tidak jarang justru kita bingung memilih saluran mana yang akan kita kehendaki. Inilah salah satu dampak positif kemajuan ilmu dan teknologi yang dapat dirasakan di negara kita. Kita dapat menyaksikan peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia dalam hitungan menit dan bahkan detik melalui siaran radio maupun televisi yang menyiarkan suatu kejadian baik secara langsung maupun berupa siaran tunda.

Ada kalanya berita-berita yang disiarkan baik di radio maupun di televisi itu merupakan berita yang sangat penting untuk kamu simak. Misalnya, berita tentang gempa yang terjadi di suatu daerah dan secara kebetulan ada sanak saudaramu yang tinggal di daerah itu. Secara otomatis, kamu akan menyimak berita itu dengan saksama dan berusaha untuk mengungkapkan kembali beritayang didengar itu kepada orang lain yang tidak sempat menyimak siaran berita tersebut.

Pada pelajaran 7, kamu telah berlatih menemukan pokok-pokok berita yang kamu dengar atau tonton. Pokok-pokok berita itu dapat kamu tuliskan dengan baik dengan mendasarkan pada pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Pada pelajaran ini, kamu akan berlatih meningkatkan kemampuan mengemukakan kembali berita yang kamu dengar kepada pihak lain.

Suwandi, Sarwidji dan Sutarmo. 2008 . Bahasa Indonesia Bahasa Kebanggaanku. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Hal. 181.

Pada pelajaran sebelumnya, kamu sudah mempelajari bagaimana menemukan pokok - pokok berita yang didengar dari radio atau televisi. Pada pelajaran kali ini, kamu akan berlatih mengemukakan kembali berita yang telah kamu dengar. Agar mampu mengemukakan isi berita yang telah kamu dengar dengan baik, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut.
• Temukan dan pahami pokok-pokok berita!
• Pahami peristiwa apa yang terjadi!
• Pahami mengapa dan bagaimana kejadiannya!
• Tentukan siapa saja pelaku kejadian tersebut!
• Tentukan kapan dan di mana kejadian tersebut!
Untuk dapat mengungkapkan kembali isi berita, kamu harus benarbenar memahami intisari berita. Isi berita tidak perlu dihafal, tetapi dimengerti intinya saja.
Harningsih, Dwi dan Bambang Wisnu dan Septi Lestari. 2008. Membuka Ilmu Pengetahuan Sastra dan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Siaran radio dan televisi memudahkan kamu mengetahui informasi dari daerah pelosok yang susah terjangkau oleh transportasi. Ada beberapa acara televisi, misalnya Horison di Indosiar, yang meliput keunikan-keunikan kehidupan masyarakat pedalaman. Bagaimana usaha mereka untuk menjalani hidup sehari-hari? Apa kebiasaan mereka?
Kamu juga bisa membayangkan bagaimana keseharian anak-anak seusiamu yang hidup di daerah terpencil. Mereka memiliki semangat untuk belajar. Anak-anak itu harus menempuh perjalanan berkilometer hanya dengan jalan kaki, naik perahu, naik-turun bukit, untuk bias mencapai sekolahan. Itu semua mereka lakukan demi menggapai cita-cita. Bagaimana dengan kamu yang tinggal di daerah yang sarana transportasinya mudah dan segala fasilitas tersedia? Apakah kamu giat belajar dan bersemangat untuk meraih cita-cita juga?
Pada materi ini kamu akan memanfaatkan siaran radio dan televisi untuk mengasah kemampuan menceritakan kembali berita-berita yang memotivasi kamu untuk maju. Pada pertemuan ini kamu kembali ditantang untuk menyimak berita di radio/televise dengan baik. Beranikah kamu menerima tantangan untuk lebih mahir dalam menyimak berita?
Sudah siapkah kamu mendengarkan berita di radio maupun melihat berita televisi dan mengemukakan kembali di depan anggota kelas? Agar dapat menyimak dengan baik, pertimbangkan hal-hal berikut.
• Konsentrasi. Untuk dapat berkonsentrasi, kamu harus menyadari terlebih dahulu pentingnya berita yang kamu simak bagi dirimu. Ingat, konsentrasi merupakan syarat utama dalam menyimak berita. Ini karena, waktu yang kamu gunakan lebih cepat daripada waktu yang digunakan oleh pembaca berita.
• Menelaah materi. Agar dalam menyimak lebih efisien, kamu harus tahu tema berita yang dibacakan.
• Catatlah ide-ide serta materi-materi yang menonjol
Kramadibrata, Dewaki dan Dewi Indrawati dan Didik Durianto. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia: Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar